Tujuan manajemen keuangan

Untuk bisa menghasilkan keputusan yang benar,manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang jarus dicapai. Secara normative tujuan keputusan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar lemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan akan tidak sama dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi. Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bias dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan menjadi lebih miskin.

5. Kedudukan manager keuangan dalam struktur organisasi perusahaan

Peran manager keuangan sangat penting agar fungsi manajemen keuangan berjalan. Wewenang seorang manager keuangan sacara khirarkhio dapat ditunjukkan oleh kedudukannya pada struktur organisasi perusahaan paga

Tujuan Perusahaan : 

Tujuan perusahaan dalam teori perusahaan modern adlah Memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Tujuan operasionalnnya yaitu meningkatkan nilai kekayaan pemegang saham. Nilai kekayaan pemegang saham tercermin pada nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah perkalian antara harga saham per lembar dengan jumlah lembar saham outstanding. 

Jumlah lembar saham besarnya akan tetap selama perusahaan tidak menerbitkan saham baru atau right issue. Tapi harga saham perusahaan mengalami fluktuasi. Fluktuasi harga saham disebabkan oleh kinerja perusahaan yang tercermin pada laba perusahaan per periode. Jadi nilai perusahaan ditentukan oleh pergerakan harga sahamnya. Dapat disimpulkan bahwa harga saham dapat dijadikan sebagai indikator apakah tujuan perusahaan per periode tercapai atau tidak. 

Untuk meningkatkan nilai perusahaan, manager keuangan harus mengambil keputusan berupa: 

a. Membuat keputusan investasi yang cerdas. 

b. Membuat keputusan pembiayaan yang tepat. 

9. Masalah keagenan 

Masalah keagenan adalah maslah/konflik yang timbul antara pemegang saham dengan agen (pengelola perusahaan). Masalah keagenan muncul karena adanya pemisahan antara fungsi kepemilikan, dalam hal ini adalah pemegang saham, dengan fungsi pengelolaan. Pada perusahaan yang modern terjadi pemisahan antara du fungsi itu. Perusahaan dikelola oleh manager profesional. Mereka dikontrak dan digaji untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan pemegang saham. Masalah muncul karena pengelola perusahaan lebih dominan menguasai informasi perusahaan dibandingkan pihak lainnya, termasuk pemegang saham. Masalah ini mulai diangkat dan melahirkan teori keagenan oleh Jensen and Mackling. 

Karena mamager mengusai informasi lebih dominan dari pihak lain, maka ia dapat melakukan tindakan oportunistik yang biayanya dibebankan pada perusahaan. Hal ini tidak disukai pemegang saham. Untuk menghindari sikap oportunistik itu, maka pemegang saham harus melakukan monitoring. Biaya yang timbul dari sikap oportununistik maupun untuk melakukan tindakan monitoring disebut dengan biaya keagenan.

0 Response to " Tujuan manajemen keuangan"

Post a Comment